Kisah KH Moh. Ma'mun Muzayyin tercinta.
Abu Mujiburrahman.
Lahul Fatihah,..
Ini cerita tentangg almarhum KH Moh. Ma'mun Muzayyin yang kita kenal nyantai dan biasa bercanda. Evennya adalah ketika kemah bakti Madrasah Matholi'ul Falah (tahunnya lupa), bertempat di lapangan desa Purwodadi Centong, Kecamatan Margoyoso. Ada alasan tertentu desa ini dipilih sebagai tempat kegiatan kemah madrasah. di antaranya faktor sejarah desa tersebut dikenal sebagai sentra PKI yang masih mewarnai hingga sekarang, warna merah (abangan) masih dinilai dominan.
Di salah satu acara kemah tersebut adalah pengajian umum, beliau almarhum yang mendapat tugas mengisi. Dalam salah salah satu penyampaian beliau yang disiarkan lewat corong speaker dan terdengar ke seluruh penjuru desa:
"Kulo mireng teng mriki niku angker nggih? sanjange teng mriki tiyang ingkang nindaki sholat bakal pejah, nggih? leres ngaten?" (saya dengar desa ini angker ya? jadi pendapat umum disini, warga yg mengerjakan sholat akan mati? bener begitu ya?)
Lanjut beliau:
"Nanging takseh kalah kaliyan dusun kulo Kajen, langkung angker maleh, teng Kajen niku tiyang ingkang sholat utawi mboten, nggih pejah,... kek kek kek kek (disambung tawa khas beliau) (tapi masih kalah dengan desa saya Kajen, lebih angker lagi, di Kajen, orang sholat ndak sholat ya mati,...)
# sekelumit gambaran kiprah kiyai desa membimbing masyarakatnya #
Abu Mujiburrahman.
Lahul Fatihah,..
Ini cerita tentangg almarhum KH Moh. Ma'mun Muzayyin yang kita kenal nyantai dan biasa bercanda. Evennya adalah ketika kemah bakti Madrasah Matholi'ul Falah (tahunnya lupa), bertempat di lapangan desa Purwodadi Centong, Kecamatan Margoyoso. Ada alasan tertentu desa ini dipilih sebagai tempat kegiatan kemah madrasah. di antaranya faktor sejarah desa tersebut dikenal sebagai sentra PKI yang masih mewarnai hingga sekarang, warna merah (abangan) masih dinilai dominan.
Di salah satu acara kemah tersebut adalah pengajian umum, beliau almarhum yang mendapat tugas mengisi. Dalam salah salah satu penyampaian beliau yang disiarkan lewat corong speaker dan terdengar ke seluruh penjuru desa:
"Kulo mireng teng mriki niku angker nggih? sanjange teng mriki tiyang ingkang nindaki sholat bakal pejah, nggih? leres ngaten?" (saya dengar desa ini angker ya? jadi pendapat umum disini, warga yg mengerjakan sholat akan mati? bener begitu ya?)
Lanjut beliau:
"Nanging takseh kalah kaliyan dusun kulo Kajen, langkung angker maleh, teng Kajen niku tiyang ingkang sholat utawi mboten, nggih pejah,... kek kek kek kek (disambung tawa khas beliau) (tapi masih kalah dengan desa saya Kajen, lebih angker lagi, di Kajen, orang sholat ndak sholat ya mati,...)
# sekelumit gambaran kiprah kiyai desa membimbing masyarakatnya #
Tags:
Hikayat