Pada saat selesai prosesi pemakaman Mbah Subakir di Batu Malang (kakak mbah Muzayyin dan mbah Madun), diatas kubur kakaknya, mbah Madun ngendikan "bar kang Bakir iki terus aku sing nyusul".
Mbah Muzayyin mendengar itu langsung menyela "ora iso dun, kowe adikku kok, aku ndisik ah urute".
Mbah Madun menjawab lagi "gak kang, aku ndisik".
Selang beberapa waktu, mbah Madun berangkat Haji.
Ketika pelaksanaan Haji sudah selesai, mbah Madun kembali ke Jeddah untuk pemulangan jamaah, dan sempat bertemu dan diaturi berdoa oleh KH. Hamid Pasuruan, bahkan mbah Hamid sampai menangis mengamini doa beliau.
Keanehan adalah ketika mbah Madun minta balik ke Madinah. Yang harusnya menunggu jadwal penerbangan kembali ke Indonesia tapi malah beliau minta ke Madinah.
PENGGALI KUBUR DI MAQAM BAQI'
Di pemakaman Baqi' Madinah ada orang tak dikenal yang tiba-tiba menggali kubur, dia bilang bahwa liang lahat ini diperuntukkan bagi Wali Allah dari Indonesia, yang meninggal hari ini.
Setelah menggali, orang tersebut tidak diketahui keberadaannya lagi atau menghilang.
Dan ternyata benar adanya bahwa hari itu jamaah dari Indonesia yang meninggal cuma 1 yakni KH. Muhammadun Abdul Hadi Kajen dan di makamkan di Baqi'.
MALAIKATE SALAH
Kabar meninggalnya Mbah Madun di Madinah dikabarkan ke Indonesia melalui Telegram, membaca telegram tersebut, Mbah Muzayyin ngedumel "Malaikate salah iki, kudune aku ndisik sing mati kok malah Madun", selang sebulan kemudian Mbah Muzayyin menyusul meninggal dunia di Masjid Ma'aka Kudus.
Barakallah.... Semoga kita semua mendapat keramatnya Wali Allah.
Cerita dari Pak De Muan Banyuwangi Putra KH. Ilyas Malang (Kakak tertua Mbah Muzayyin dan Mbah Madun).
Wallahu a'lam.